1. Jelaskan
cara kerja dan fungsi dari layer 1 dan layer 2 dalam osi layer ?
1.
Lapisan fisik (physical layer / layer 1)
Physical layer adalah layer yang paling
sederhana yang berkaitan dengan electrical dan optical koneksi antar peralatan.
Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan
layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada
pada layer ini.
Physical Layer berfungsi dalam
pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus
diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu
digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk
angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi
dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang
dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah
physical layer.
2.
Lapisan koneksi data (data link layer / layer 2)
Layer ini sedikit lebih “cerdas”
dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih
nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih
high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari
yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer
physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.
Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah
protocol pada layer Data-link.
Fungsi atau tugas utama data link layer
adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut
ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network
layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim
memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah
ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame
tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit
tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link
layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan
perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah
dianggap sebagai batas-batas frame.
2. Jelaskan
karakteristik dan sifat sifat teknologi :
a.
Wireless
v
Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal
elektromagnetik.
v
Rentan intereferensi.
v
Umumnya menggunakan 2 GHz – 40 Ghz.
v
Point to point, point to multi point, access point.
v
Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial.
v
Bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya.
b.
Kabel tembaga
v Bentuknya padat dan
berurat banyak
v Bahan dari alumunium
murni dan campuran
v Untuk keperluan
instalasi listrik rumah tinggal, instalasi pesawat elektronika,panel tenaga dan
distribusi
v Menggunakan isolasi PVC
dan XLPE
c. Fiber Optik
v
Kecepatan
komunikasi melalui fiber bergantung pada indeks refraktif bahan fiber yang
menyalurkan cahaya. Semakin rendah indeks refraktif, semakin cepat cahaya
lewat.
v
Cahaya
bergerak melalui medium dengan memanfaatkan refleksi akibat perbedaan indeks
refraksi dengan menghitung sudut kritis yang dihasilkan oleh perbedaan medium
tersebut.
v
Semakin
besar perbedaan indeks refraksi, semakin kecil sudut kritis. Sudut kritis yang
semakin kecil menyebabkan pemasangan kabel lebih mudah, namun semakin besar
sudut kritis, distorsi yang menyebabkan melemahnya yang juga akan semakin
besar. Selain itu, mengarahkan cahaya dengan sudut yang terlalu kecil hanya
akan menyebabkan kecepatan propagasi semakin lambat.
v
Spektrum
cahaya yang dipakai adalah spektrum cahaya tampak. Meskipun banyak sinyal
dilewatkan ke saluran yang sama, hal ini tidak akan menyebabkan sinyal
bertabrakan. Analoginya seperti cahaya tampak yang tercampur, ketika melewati
sebuah prisma, warnanya masih bisa dipisahkan.
v
Pada
kenyataannya, cahaya hanya menggunakan 1 lapisan untuk propagasi. Namun kabel
fiber optic mempunyai 3 lapisan bening. Lapisan kedua dibuat untuk mencegah
adanya kotoran di lapisan terluar yang menyebabkan perubahan indeks refraksi di
luar lapisan pertama sehingga menyebabkan melemahnya sinyal. Sedang lapisan
ketiga dibuat untuk mencegah pecahnya lapisan pertama dan kedua.
3. Jelaskan
kelebiha dan kekurangan :
a. Wireless
v Kelebihan
Wireless, antara lain :
1.
Biaya
pemeliharaan murah
2.
Pembagunan
jaringan cepat
3.
Mudah
dikembangkan
4.
Mudah dan murah
untuk direlokasi
5.
Infrastruktur
berdimensi kecil
6.
Berbagi sumber
file dapat dipindah-pindahkan dengan mudah tanpa menggunakan kabel.
7.
Mudah untuk
di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
v
Kekurangan
Wireless, antara lain :
1. Kualitas
sinyal akan dipengaruhi oleh provokasi udara, artinya kualitas koneksi saat
cuaca bagus akan berbeda dengan kualitas koneksi saat cuaca buruk (jika
digunakan diluar gedung) dan akan dipengaruhi oleh batas-batas dinding gedung.
2. Mahal
dalam investasi jika dibanding dengan menggunakan kabel.
3. Kemungkinan
penyadapan koneksi lebih besar terjadi dibanding menggunakan media kabel.
4. Biaya
peralatan mahal
5. Keamanan
data rentan
6. Interferensi
gelombang radio
7. Delay
(kelambatan) yang sangat besar
8.
Produk dari produsen yang berbeda
kadang-kadang tidak kompatibel.
b. Kabel Tembaga
v
Kelebihan Kabel Tembaga, antara lain :
1.
harganya murah
3.
mudah didapat
dan fleksibel
v
Kekurangan Kabel Tembaga, antara lain :
1. rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio
2. idak dapat mentransmisikan sinyal cahaya
3. kapasitas bandwithnya yang kecil.
c. Fiber
optik
v
Kelebihan Fiber Optik, antara lain :
1.
Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat
tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel
jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan
dapat mencapai 1000 mbps.
2.
Bandwith kabel jaringan fiber optik tak
perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar
(bisa tembus 1 gigabit per detik).
3.
Kabel jaringan fiber optik dapat
mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa
memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun
dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel
jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
4.
Material yang dipakai untuk membuat
kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak
gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat
disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
5.
Kemampuan kabel jaringan fiber optik
yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding
kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
6.
Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan
STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik
yang berasal dari sekitar kabel.
7.
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari
berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi
instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di
dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang
berbeda-beda.
8.
Karena bukan mengirim sinyal listrik
melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah
gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan
jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang
frekuensi cukup tinggi.
9.
Diameter kabel jaringan fiber optik yang
relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat
proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
10.
Berbeda dengan kabel jaringan lainnya
yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada
kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar
serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan
listrik.
11.
Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan
STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak
berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada
distorsi atau gangguan.
12.
Kabel jaringan fiber optic dapat dengan
mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
v
Kekurangan Fiber Optik, antara lain :
1.
Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika
dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal
murah meriah.
2.
Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat
khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat
mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai
media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
3.
Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal
listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut
adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat
pembangkit listrik eksternal.
4.
Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks
memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
5.
Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat
menyebabkan loss data.
6.
Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk
mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam
jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok,
maka harus dibuat belokan yang melengkung.
4. Jalaskan
jenis jenis dan macam macam :
a. Wireless
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna
untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi
ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau
negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang
diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat
ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini
termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular
Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third
generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming
yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar
global bagi teknologi 3G.
2. Wireless Metropolitan Area Networks
(WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna
untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area
metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau
pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau
kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat
bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif
ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan
gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses
nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi,
merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi
yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan
local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi
kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus
membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna
untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya,
dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti
bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana
instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun
sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada
berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan
dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan
network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel
yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang
ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc),
beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk
suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak
memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
Pada tahun 1997, IEEE meng-approve
standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate
1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi
standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11
Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya
adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan
maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna
untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana,
seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat
ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah.
Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio
untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth
dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini
digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group
(SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun
1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat
dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
Untuk menstandarisasi pembangunan dari
teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok
kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi
1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas,
konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan
jaringan 802.11.
b. Kabel
Tembaga
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).Perbedaan
dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian
inti konduktornya.[1] Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel
dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya.[1] Semakin rapat jalinan tersebut,
tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.[1] Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN, atau sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat
mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.
Sedangkan, kabel STP
terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel
tersebut dibungkus oleh pelindung.
c.
Fiber Optik
1.
Single-mode
fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550
nanometer)
2.
Multi-mode
fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300
nanometer)
5. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis konektor pada fiber optik ?
v FC (Fiber Connector): digunakan untuk
kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel
dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir
dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain,
akurasinya tidak akan mudah berubah.
v SC (Subsciber Connector): digunakan
untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak
terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik
bila dipasangkan ke perangkat lain.
v ST (Straight Tip): bentuknya seperti
bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik
untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang
maupun dicabut.
v Biconic: Salah satu konektor yang kali
pertama muncul dalam komunikasi fiber
optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
v D4: konektor ini hampir mirip dengan
FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian
ferrule-nya.
v SMA: konektor ini merupakan pendahulu
dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun
seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak
berkembang lagi penggunaannya.
6. Sebutkan
dan jelaskan jenis jenis standar dari wireless wifi IEEE 802.11 !
v Standarisasi IEEE 802.11a
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard dari
UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a
tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar
frequency division multiplexing (FDM). Mampu mentransfer data hingga 54 Mbps
v Standarisasi IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan
thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan hingga
300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz,
dengan 3 saluran radio yang tersedia. Transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
v Standarisasi IEEE 802.11c
Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar 802.11c tidak
menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan versi diubah 802.1d standar yang
memungkinkan 802.1d jembatan dengan 802.11-perangkat yang kompatibel (pada
tingkat data link).
v Standarisasi IEEE 802.11d
Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang dimaksudkan untuk
memungkinkan penggunaan internasional 802,11 lokal jaringan. Ini memungkinkan
perangkat yang berbeda informasi perdagangan pada rentang frekuensi tergantung
pada apa yang diperbolehkan di negara di mana perangkat dari.
v Standarisasi IEEE 802.11e
Standar 802.11e yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan pada
tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan persyaratan
paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga
memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan video.
v Standarisasi IEEE 802.11f
Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang
memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access Point
Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan akses beralih
dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak peduli apa merek jalur
akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan. Kemampuan ini juga hanya
disebut roaming.
v Standarisasi IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput
maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar
802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat
yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.
7. Apa
sajakah kelebihan wimax di bandingkan wireless wifi IEEE 802.11 !
v Akses secepat broadband.
v Pembangunan infrastrukturnya jauh
lebih cepat dan lebih murah ketimbang akses broadband.
v Area jangkauannya lebih luas
ketimbang WiFi dan akses broadband.
v WiMAX akan menjadi pelengkap
sekaligus sebagai penantang baru terutama terhadap teknologi wireless sekarang.
v Terget pasar baru bagi perusahaan
yang menggeluti bidang nirkabel
v Para produsen mikrolektronik akan
mendapatkan lahan baru untuk dikerjakan.
v Pengguna akhir akan mendapatkan
banyak pilihan dalam berinternet. WiMAX merupakan salah satu teknologi yang
dapat memudahkan kita untuk koneksi dengan internet secara mudah dan
berkualitas.
v Memiliki banyak fitur yang selama
ini belum ada pada teknologi WiFi dengan standar IEEE 802.11.
v Dari segi coverage-nya saja yang
mencapai 50 kilometer maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat
besar.
8. Apakan
yang dimaksud dengan half duplex dan full duplex serta jelaskan perbedaannya !
1. Half-Duplex
(dua arah secara bergantian)
Metode
ini memungkinkan komunikasi antara dua belah pihak yaitu pengirim dan penerima
dapat saling berbagi informasi dan berkonukasi secara interaktif, tetapi tidak
dalam waktu yang bersamaan.
Contoh alat komunikasi yang memanfaatkan metode
half-duplex ini adalah walkie-talkie.
Dimana salah satu penggunanya harus menekan tombol terlebih dahulu baru
kemudian berbicara, sementara pihak yang lain mendengarkan. Intinya kedua
pengguna walkie-talkie ini, pada satu waktu hanya satu pihak yang dapat
berbicara sedangkan pihak yang lain hanya bisa mendengarkan saja. Apabila
keduanya mecoba berkomunikasi secara bersama-sama, dalam artian mereka mencoba
berbicara secara bersamaan, maka akan terjadi collison (tabrakan).
2. Full-Duplex
(dua arah secara bersamaan)
Meotde ini memungkinkan komunikasi antar kedua
belah pihak dapat saling berbagi informasi dan berkomunikasi secara interaktif
dan dalam waktu yang bersamaan. Alat komunikasi yang menggunakan metode ini
adalah telephone, handphone, dan sebagainya. Umumnya alat yang memanfaatkan
metode komunikasi ini menggunakan dua jalur komunikasi.
9. Sebutkan dan jelaskan macam macam
topologi LAN !
TOPOLOGI
MESH
mesh :
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah
saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Me sh adalah jumlah sentral
dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping
kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
TOPOLOGI
STAR
Pada
topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server
atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya
kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar
jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan
unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di
suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak
mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang
lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan :
- Mudah dalam instalasi dan pengkabelan
- Tidak ada gangguan dalam jaringan apabila saat memasang dan melepas peralatan
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan
Kerugian :
- Membutuhkan kabel yang panjang
- Jika Hub atau konsentratoe bermasalah maka jaringan ikut bermasalah
- Investasi tambahan berupa Hub / konsentrator
TOPOLOGI BUS
bus : Pada
topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator.
Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri
dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin
terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya
sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel
utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya,
kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke
satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem
client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan
sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk
pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan
data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus
maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
TOPOLOGI
TREE / POHON
tree (Tree)
:Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki
yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dig ambarkan pada lokasi yang
rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Keuntungan
:
-
Pengkabelan point-to-point untuk setiap bagian jaringan
- Didukung
oleh banyak vendor perangkat keras dan perangkat lunak.
Kerugian
:
- Jumlah
panjang total masing-masing bagian dibatasi oleh tipe pengkabelan yang di
gunakan.
- Jika kabel
jalur putus maka seluruh bagian jaringan akan tidak bekerja
- Sulit
dalam konfigurasi dan pengkabelan
TOPOLOGI
RING
ring :
adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya,
membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi
data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. jaringan berdasarkan
bentuknya
Keuntungan
:
- Jika salah
satu pernagkat rusak tidak akan mengganggu kerja jaringan jaringan karena tiap
peralatan tidak di hubungkan langsung tetapi melewati bus.
Kerugian
:
- Jika kabel
rusak maka semua peralatan tidak berfungsi
-
Sulit dalam pengelolaan
Sumber :